TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Mamah Mariamah (47), histeris sesaat setelah menemukan ayahnya, Sukaya (72), tergantung di rumahnya, di kampung Bosok, Desa Sukagalih, Kecamatan Sumedang Selatan, Rabu (19/2/2014) sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia kemudian meminta tolong kepada orang-orang di sekelilingnya. "Saya menjerit dan minta tolong ketika melihat tubuh bapak tergantung seperti itu," kata Mamah.
Mendengar teriakan Mamah, warga setempat segera berdatangan dan memberikan pertolongan.
"Warga menolong dan menurunkan korban yang gantung diri dan saat itu masih bernapas," kata KBO Reskrim Ipda Wahidin Agusni.
Sebagian warga memegang tubuh Suhaya yang ringkih. Sementara warga yang lain memotong tali plastik yang dipakai gantung diri dengan arit.
"Suhaya dibawa warga ke Puskesmas Sukagalih yang berjarak 300 meter. Namun, di perjalanan nyawanya tak lagi tertolong," katanya.
Suhaya bunuh diri dengan memasang tali plastik yang disambung-sambung dan diikatkan ke kaso-kaso bambu rumahnya.
Suhaya menumpu pada jerigen plastik dan setelah lehernya terjerat tali tumpuan itu dilepas.
Aksi bunuh diri yang merenggut nyawanya ini, adalah yang kali kedua. Sebelumnya, ia pernah berniat bunuh diri tapi bisa dicegah keluarganya.
Suhaya memilih bunuh diri, karena putus asa tak lagi bisa bekerja. Itu setelah dirinya tertabrak motor, dan kakinya menjadi pincang. (std)
0 komentar:
Posting Komentar