Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) mengatakan penanganan sampah di sungai-sungai Jakarta belum maksimal karena alat pendukung yang belum memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya akselerasi Dinas Kebersihan DKI dalam menangani sampah di kali-kali yang sudah puluhan tahun tidak maksimal pengelolaannya.Menurutnya persoalan penanganan sampah di Jakarta sudah terjadi sejak 20 tahun lalu. "Karena alat beratnya belum beli. Dump tracknya belum beli. Makanya saya minta terus sampah nggak boleh tender, nanti mesti masuk e-katalog. Hampir 600 unit kita scrap usia 15-30 thun. Jadi ini memang persoalan 20 tahun lebih yang harus kita selesaikan bertahap. Jadi jangan salahkan orang sampah, alatnya belum ada. Tapi sekarang juga sudah lumayan," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (25/7).Sementara, ditanya soal peralihan tanggung jawab pengelolaan sampah dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI ke Dinas Kebersihan DKI, mantan Bupati Belitung Timur ini menilai peralihan itu sudah tepat."Sudah tepat. Kalau nggak pun cuma ngaduk-ngaduk, dua kali bayar. Sampah yang sama tiga kali bayar. Orang taman buang sampah ke kali, bayar. Dari kali diangkut PU naik ke atas, bayar. Di atas dibawa Dinas Kebersihan ke Bantar Gebang, bayar," imbuhnya.
Follow Berita # Jokowi Ahok
Follow tag akikaseb.blogspot.com akan membantu untuk mendapatkan berita yang sesuai preferensi Anda. Misal Anda suka berita Jokowi Ahok, masukkan email dan Anda hanya akan menerima berita seputar Jokowi Ahok.
Let's be smart, read the news in a new way.
0 komentar:
Posting Komentar