Rabu, 24 Juli 2013 | 12:49 WIB
Sebuah truk melintas dikawasan pabrik baru PT Semen Gresik Tuban IV, didesa Sumberarum, Tuban, Kamis (16/2). Saat ini pabrik Semen Gresik sedang menyelesaikan pembangunan pabrik baru Tuban IV dan V yang akan meningkatkan kapasitas produksi mencapai 2.5 juta ton pertahun. TEMPO/Fully Syafi
akikaseb.blogspot.com, Tuban - Polisi masih terus menyelidiki ledakan tabung las di PT Semen Indonesia, Tuban, Jawa Timur, Selasa, 23 Juli 2013. Sampai kini, penyidik belum meminta keterangan enam orang korban insiden itu. Pasalnya, korban masih tergolek di Rumah Sakit Dr Koesmo karena menderita luka bakar serius."Belum memungkinkan untuk diperiksa karena luka bakarnya mencapai 70 persen," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tuban, Ajun Komisaris Wahyu Hidayat, Rabu, 24 Juli 2013.Wahyu berharap, para korban yang juga pekerja sub-kontraktor itu nantinya bisa membantu menemukan penyebab meledaknya tabung las di lokasi PT Semen Indonesia.Untuk penyelidikan awal, polisi telah memeriksa tabung las, tangki berisi batu bara, serta beberapa peralatan yang diduga menjadi pemicu terjadinya kebakaran. Polisi juga mencermati kemungkinan nyala api sebagai pemicu ledakan. "Kami runut mulai awal," kata Wahyu.Insiden meledaknya tabung las itu menyebabkan satu orang meninggal dan enam lainnya mengalami luka bakar serius. Saat terjadi ledakan, korban tengah bekerja di proyek pengembangan PT Semen Indonesia di Desa Sumber Arum, Kecamatan Kerek.Korban tewas atas nama Cipto Joyo, asal Desa Karang Lo, Kecamatan Kerek. Adapun enam korban luka, yaitu Sriyono dan Darmuji warga Karang Lo; Darman, warga Desa Padasan; Jaswarno, warga Desa Tuwiri Wetan; Kayin warga Desa Margorejo; dan Drajat Prayogi, warga Desa Dawar, Mojokerto.Pihak perusahaan menyatakan bertanggung jawab atas musibah kecelakaan kerja tersebut. Kepala Biro Humas PT Semen Indonesia, Harry Subagyo, menyebut tangki berisi batu bara tidak meledak. Terbukti, batu bara di dalam tangki tidak keluar. "Tim kami tengah melakukan pengecekan penyebab terjadinya kebakaran," kata Harry.SUJATMIKOBerita Terpopuler:Bulan Purnama Pengaruhi Kelahiran 'Royal Baby'Gaji Dokter di Cina Setara Sopir TaksiJadi Kakek, Pangeran Charles Dipuji CamillaData Satelit NEA: Waspadai Hotspot di Sumatera
0 komentar:
Posting Komentar