Jumat, 20 September 2013 10:32 WIB
Laporan Wartawan Surya,M Taufik
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Satu lagi korban tewas akibat mengonsumsi minuman keras (Miras) oplosan.
Kali ini korbannya adalah Bagong, warga Wonokitri Surabaya yang meninggal dunia, Jumat (20/9/2013) pagi.
Kematian Bagong menambah panjang daftar korban tewas akibat oplosan arak jowo atau cukrik.
Jika sebelumnya sudah ada tujuh korban, berarti sejauh ini sudah ada delapan orang tewas seminggu belakangan akibat cukrik.
Polisi masih berusaha mendalami kematian Bagong. Apakah termasuk kelompok-kelompok sebelumnya, atau kelompok lain lagi.
"Petugas masih mengumpulkan data, Bagong minum bersama siapa dan dari mana minumannya," jawab Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebeti.
Di sisi lain, korban kritis yang dirawat di IRD rumah sakit Dr Soetomo Surabaya masih ada dua orang, yakni Bagus dan Bambang.
Sedangkan korban yang sudah mulai membaik kondisinya dan dipindahkan dari ruang ICU juga dua orang, Fauzi dan Sholeh.
"Dan kami juga masih terus melakukan penelusuran. Apakah masih ada korban lain atau tidak," imbuh Manang.
Sebelumnya, sudah ada tujuh korban tewas. Terahir adalah Sutoyo, warga Pakis Gunung. Dan sebelum Sutoyo, korban tewas adalah Wakhid warga Pakis Wetan yang sempat dirawat di rumah sakit akibat cukrik.
Sedangkan lima korban sebelumnya adalah Soleh, Cito, Martoyo alias Brengos, ketiganya warga Pakis Wetan; Yudi warga Pakis Gunung, dan Yanto juga warga Pakis.
Semuanya tewas usai menenggak miras oplosan arak dengan bir.
Bagi apa yang Anda baca dengan teman Anda.
| Social: * ON Social: * OFF | Option
PrevNext
0 komentar:
Posting Komentar