Sabtu, 5 Oktober 2013 16:58 WIB
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat dengan Ketua Lembaga Negara, didampingi Wakil Presiden, Boediono, Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali (empat kanan), dan Ketua Komisi Yudisial, Suparman Marzuki (kanan), di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2013). Rapat yang juga diikuti Badan Pemeriksa Keuangan, Pimpinan MPR, DPR, dan DPD tersebut menyikapi perkembangan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) pascapenangkapan Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan pembahasan mengenai masalah yang tengah menerpa Mahkamah Konstitusi (MK) dibahas secara serius, dan rasional untuk mencari solusi tepat.
"Kami tidak memilih beretorika !" Demikian ditandaskan Presiden, di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (5/10/2013), usai bertemu para pimpinan lembaga tinggi negara.
Karena menurutnya, mengelola kehidupan bernegara harus bebas dari retorika ataupun pernyataan-pernyataan yang sebenarnya tidak mendidik.
Lebih lanjut Dikatakan, pertemuan bersama pimpiman lembaga tinggi negara tak lain untuk membicarakan dan menanggapi tindakan hukum atas nama Akil Mochtar, ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Dia tegaskan, pertemuan ini ditujukan untuk mencari solusi, untuk memikirkan agenda dan langkah-langkah ke depan, untuk menyelamatkan MK--sebuah institusi yang memiliki peran, tanggungjawab dan tugas yang penting dan sangat menentukan.
"Sebagaimana rakyat Indonesia ketahui dan rasakan sekarang ini, politik nasional kita sangat dipengaruhi oleh apa yang belum lama ini terjadi di jajaran MK. Khususnya, apa yang menimpa ketua MK," katanya.
"Kami semua merasakan, emosi dan kemarahan rakyat Indonesia, karena masing-masing dari kami juga mendapatkan banyak sekali pesan melalui SMS, telepon, pembicaraan langsung, dan juga melalui media sosial," tutur SBY.
Oleh karena itu, dia tegaskan, menjadi tugas dan kewajiban untuk merespon apa yang dirasakan, diinginkan dan diharapkan rakyat, dengan respon yang tepat, rasional dan bukan emosiaonal.
Respon ini diharapkan akhirnya bisa menyelesaikan masalah, menjadi solusi yang membawa kebaikkan dan bukan hanya untuk MK tetapi untuk tata kehidupan bernegara di Indonesia.
Adapun pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir adalah hadir Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali, Ketua Komisi Yudisial (KY), Suparman Marzuki, dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Bagi apa yang Anda baca dengan teman Anda.
| Social: * ON Social: * OFF | Option
PrevNext
0 komentar:
Posting Komentar