1. Bali Fashion Festival kian Menarik Perhatian
Source: ABC Australia Network
Tahun 2013, Bali menggelar festival mode internasional yang pertama, langsung menarik perhatian designer dan selebriti dari seluruh dunia.
Nicholas Meimaris, pendiri festival, menjelaskan budaya kreatif di Bali menjadikan tempat ini ideal sebagai tujuan mode di Asia. "Kami ingin menjadikan Bali sebagai pusat mode di Asia. Kami juga berambisi melibatkan para designer dari Malaysia, Hong Kong, Singapura," katanya.
2. Sepeda Motor Lebih dari Sekadar Kendaraan
Source: Australia Network
Sepeda motor bukan saja menjadi alat transpor yang praktis di Bali. Kendaraan ini juga menjadi asesori mode.
Bagi Mustang, seorang manajer bengkel modifikasi motor, banyak kemungkinan yang bisa dilakukan. "Kami mencoba semua design, bentuk tangki, warna," katanya.
Ia mengaku tiga tahun belakangan orang mulai memperhatikan gaya sepeda motornya. "Kian banyak orang memprehatikan style saat ini," katanya.
3. Budaya Minum Kopi kian Tumbuh
Source: Australia Network
Kopi yang baik merupakan pilihan tepat bagi para pekerja kreatif yang lagi "buntu" pikirannya atau sekadar ingin melepas lelah.
Kafe-kafe berkembang, mengambil inspirasi dari kota-kota kopi dunia lainnya.
Menurut editor majalah di Bali, Andrew Campbell, suasananya semakin terasa kosmopolit. "Kian banyak pilihan sekarang. Saya kira yang unik di Bali adalah suasana kafenya. Ada yang bersuasana Melbourne, London, New York. Kopi yang enak dengan orang-orang yang asyik," katanya.
4. Bisnis dan Bali Sejalan
Source: Australia Network
Saat ini merupakan waktu yang tepat memulai bisnis mode di Bali.
Menurut pengusaha mode di Bali, Samantha Stevenson, Pulau Dewata menjadi tempat ideal bagi bisnis kacamata yang dijalankannya.
"Saya pindah ke Bali, dengan pertimbangan dekat ke tempat lain di Asia. saya bisa terbang ke Hong Kong atau Jepang, dan tetap dekat ke Australia," katanya.
"Saya suka berada di sini karena bisa konsentrasi ke bisnis saya. Selalu cerah sehingga cocok untuk mendesign kacamata," kata Stevenson.
5. Style Kontemporer Berkembang Pesat
Source: Australia Network
Keterampilan ukir telihat di benda budaya dan dan candi, namun design modern semakin tampak pula dalam industri pakaian.
Leo Fendir menjalankan bisnis menjahit di Bali, dan mengakui adanya iklim persaingan dalam bisnis ini. "Lima tahun lalu tidak banyak yang suka bisnis seperti ini, tapi sekarang kian semarak," katanya.
Ia mengatakan tidak khawatir dengan persaingan karena tetap berusaha menawarkan produk dengan kualitas yang baik.
6. Bali Mengikuti Iramanya Sendiri
Source: Australia Network
Seiring dengan datangnya senja, suasana kreatif terus berlanjut hinga malam, dengan suasana live music .
Bagi Marshello, penjaga pantai di siang hari namun di malam hari tampil dengan gaya antik tahun 50an.
"Kami menata rambut supaya kelihatan cemerlang, mengenakan pakaian antik. Awalnya mereka mengejek, "kenapa pakaiannya begitu". Tapi sekarang semua orang meniru gaya beginian," katanya.
7. Liburan Dua Minggu Bisa Jadi Tinggal Dua Tahun
Source: Australia Network
Bagi kebanyakan orang, bekerja di tempat liburan mungkin pilihan terbaik menjalankan bisnis.
Seorang pengusaha di Bali, Dustin Humphrey, mengatakan banyak yang jatuh cinta dengan budaya Bali dan memilih membuka usaha di sana.
"Bagi saya, gaya hidup di sini sangat cocok. Saya kebanyakan tinggal di sini pada umur 20an, dan bosan pulang ke negara saya. Ada orang yang betul-betul menemukan mimpinya di sini, menciptakan pakaian, memulai membuat merek sendiri, membuka toko, restoran, dll," katanya.
Humphrey menambahkan, "Hal ini membawa dampak bagi dunia mode, kuliner, dan seni pada umumnya".
Ingin mengetahui lebih jauh mengenai mode, gaya, dan budaya? Simak semuanya di website Fashion Asia Australia Network.
Bagi apa yang Anda baca dengan teman Anda.
0 komentar:
Posting Komentar