Chaidir Anwar Tanjung - akikaseb.blogspot.com
Ibu Tiri Adit dan Ayah Adit
Pekanbaru - Pelaku tindak kejahatan biasanya jika sudah tertangkap polisi, baru timbul penyesalan dengan wajah memelas. Tapi beda dengan Ervina ibu tiri Adit. Ervina dalam beberapa kali kesempatan ditemui wartawan, tak terlihat sedikitpun di wajahnya rasa penyesalan.
Dia malah dengan santai menjawab sejumlah pertanyaan dengan logat khasnya. Padahal Vina yang lahir dan besar di Jakarta. Dia mengaku kepada penyidik, peraih sarjana ekonomi dari Universitas swasta ternama di Jakarta jebolan tahun 1999. Hanya dua tahun tinggal di Medan bersama suaminya, logat bahasa Medan sangat kental sekali.
"Memangnya aku ini gila, memukili si Adit kalau nggak ada sebabnya. Kupukuli dia kalau suamiku lagi tak di rumah. Aku memukul ya memang si Adit itu yang bandelan orangnya," katanya dengan santai kepada akikaseb.blogspot.com Jumat (20/12/203) di Mapolres Kampar.
"Anda menyesal sekarang berurusan dengan polisi?" tanya wartawan.
"Aku cuma minta sama polisi janganlah suamiku ikut menanggung masalahku ini. Suamiku ini tak ikut-ikutan memukul. Biar aku sajalah yang nanggungnya," kata Vina.
"Cobalah bapak bayangkan, anak ku diayunan dibekap si Adit pakai bantal. Untung anakku tak mati. Siapa yang tak palak (kesal) nengok dia. Makanya kepalanya aku pukul pakai gagang sapu," katanya dengan nada enteng.
Selama dialog dengan Ervina, dia tampak santai. Dia juga tak sungkan diabadikan lewat kamera dan video wartawan. Sedangkan suaminya Surya Atmaja lebih banyak menunduk.
(cha/rvk) Ikuti berbagai peristiwa penting hari ini hanya di "Reportase Sore" Trans TV pukul 16.45 WIB
Javascript harus diaktifkan terlebih dahulu
Lapsus
Redaksi: redaksi[at]detik.com Informasi pemasangan iklan hubungi : sales[at]detik.com
0 komentar:
Posting Komentar