Gunung Sinabung yang sejak 4 bulan lalu aktif dan erupsi, hingga kini masih saja kerap batuk dan sesekali mengeluarkan isi perutnya. Berbagai material mulai dari debu vulkanik hingga lava pijar terus saja dimuntahkan oleh gunung yang terletak di dataran tinggi Karo, Sumatra Utara ini.
Surono, seorang pakar vulkanologi sekaligus mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menegaskan hal tersebut saat meninjau pos pemantauan di Kabanjahe.
"Aktivitasnya masih tinggi, (warga) harus tetap mengungsi," ujar Surono seperti dilansir oleh akikaseb.blogspot.com 19/1/2014.
Keadaan tersebut tentu sangat tidak aman bagi penduduk yang bermukim di sekitar gunung berapi itu. Seperti diketahui, radius 5-7 km dari kawah gunung harus disterilkan dari warga, sebab itu adalah jangkauan awan panas yang keluar saat erupsi.
Warga yang mengungsi akibat erupsi Sinabung hingga kini telah mencapai lebih dari 27.000 jiwa yang tersebar di 41 pos pengungsian. Mereka tentu membutuhkan penanganan yang serius, sebab sudah berbulan-bulan hidup tanpa kepastian di pengungsian dengan kondisi seadanya.
Untuk itu masyarakat mendesak pemerintah untuk menetapkan erupsi Sinabung sebagai Bencana Nasional. Itu tentu akan membuat penanganannya lebih komprehensif. Hal tersebut turut pula disuarakan oleh Fadli Zon, Waketum Partai Gerakan Indonesia Raya.
Ia berkicau di akun Twitternya @fadlizon, Minggu 19/1, "Kenapa pemerintah tak segera tetapkan Sinabung jd bencana nasional? Apakah korban msh kurang banyak?" Fadli pun terlihat juga ' mention ' akun Twitter Presiden SBY.
Apakah pemerintah akan segera menetapkan bencana Sinabung sebagai Bencana Nasional? Kita lihat saja nanti.
0 komentar:
Posting Komentar