Home » » Sosiolog: Banjir Akibat Ketamakan Manusia

Sosiolog: Banjir Akibat Ketamakan Manusia

Written By Unknown on Senin, 20 Januari 2014 | 01.47


akikaseb.blogspot.com, Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina MSi menilai bahwa penyebab banjir, khususnya di Jakarta, bukan sekadar persoalan ekologis.


"Karena persoalan banjir ini jika kita kaji sama seperti persoalan krisis ekonomi yang disebabkan oleh tindakan manusia, lebih tepatnya karena tindakan manusia yang tamak, dan akumulasi keuntungan yang terus-menerus," kata Nia Elvina di Jakarta, seperti dikutip dari Antara Senin (20/1/2014).


Memberikan ulasan mengenai persoalan mendasar banjir yang terjadi di Indonesia, khususnya daerah Ibu Kota Jakarta, dirinya tidak sepakat dengan pandangan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ketika yang menyatakan bahwa persoalan banjir Jakarta hanya sebatas persoalan ekologis dan lebih disebabkan oleh daerah penyangga, terutama Bogor.


"Saya kira itu kurang tepat," kata anggota Kelompok Peneliti Studi Perdesaan Universitas Indonesia (UI) itu.


Karena itu, ditegaskannya bahwa penyebab banjir bukan murni faktor alam, atau jika jika meminjam istilah ekonom, bukan bersifat eksogen.


Nia Elvina mengatakan bahwa persoalan banjir di Jakarta lebih banyak kepada persoalan manusianya, kebijakan yang sangat berpihak kepada kepentingan manusia yang tamak.


Ia merujuk data dari Dinas Perhubungan dan Pekerjaan Umum Jakarta yang menyebutkan bahwa izin perluasan jalan tol semakin bertambah, yang sebagian besar area jalan tol tersebut notabene adalah daerah resapan air.


Tidak jarang juga, kata dia, perluasan jalan tol juga membabat taman kota. Kemudian pemberian izin pengembangan bisnis properti yang tidak mempertimbangkan daerah resapan air.


"Jadi saya kira persoalan banjir di Jakarta lebih banyak pada persoalan pengaturan tindakan manusia yang tamak ini," kata Sekretaris Program Sosiologi Unas itu.


Jadi selama kebijakan yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta masih cenderung mendukung berkembangnya manusia tamak dimaksud, kata dia, selama itu juga persoalan banjir tidak akan selesai.


"Saya kira juga Gubernur Jakarta harus punya sikap ksatria dalam memimpin, yakni harus menghilangkan tendensi negatif yang berkembang dalam masyarakat sekarang bahwa Gubernur hanya berlindung image 'ndeso'nya dan sentimentilnya, tetapi kebijakan yang Gubernur Jakarta ambil sangat borjuis," katanya.


Ia melihat belum ada kebijakan yang progresif untuk membela kepentingan masyarakat kelas bawah atau masyarakat Jakarta secara luas.


(Abd)


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blog Archive

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Akikaseb - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Proudly powered by Blogger