akikaseb.blogspot.com SEMANGGI -- Sejumlah oknum TNI dan Polri kembali bentrok, kali ini bentrokan tersebut terjadi di Karawang, Jawa Barat.
Diduga, bentrokan antara puluhan anggota Brimob Polri dari Cikole dengan personel Yonif 305 atau satuan elite lintas udara Kodam III Siliwangi karena salah paham.
Kriminolog asal Universitas Indonesia Yogo Tri Hendarto mengatakan, penyebab utama dalam bentrokan ini ialah perebutan dominasi dan variabel pemicunya banyak.''Ada sosial, politik dan ekonomi,'' kata dia, Selasa (19/11).
Yogo berpendapat, seperti dilihat dari sudut ekonomi. Adanya aspek perolehan dana di mana polisi dianggap lebih besar proposinya, membuat anggota TNI merasakan ketidakadilan. Apalagi mereka selalu bangga dan fanatik dengan 'korps'-nya.
Pemicu ini merupakan endapan lama yang sudah tersimpan di dalam kedua kesatuan itu. Jika ada salah satu dari anggota antara dua korps yang merasa dirugikan, maka korps lain akan 'mati-matian' membela.
Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam memecah persoalan yang dinilai Yogo sebagai persoalan klasik ini. Pasalnya, ranah yang mereka pegang sama, yaitu ranah keamanan.
Yogo menjelaskan, pemerintah seharusnya bisa mendiskusikan permasalahan ini dengan memertemukan kedua pucuk pimpinan berikut anggotanya.
Penjabaran area kerja patut dikedepankan seperti dalam kejahatan atau kasus kriminalitas di dalam negara memang menjadi ranah Polri. Tapi jika sudah menyangkut serangan dari luar negara untuk mempertahankan kedaulatan negara, maka ini adalah ranah TNI. ''Jadi banyak variabelnya ya,'' kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar