Home » » BPK: Masalah Jalan Pantura Ada di Hulu Hingga Hilir

BPK: Masalah Jalan Pantura Ada di Hulu Hingga Hilir

Written By Unknown on Selasa, 23 Juli 2013 | 15.26

Limpahan dana tiap tahun tidak dimanfaatkan secara optimal. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

VIVAnews - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), mencermati bahwa tiap menjelang Lebaran tiba, dana melimpah digelontorkan untuk proyek perbaikan jalan. Tahun ini, tidak kurang dari Rp1,28 triliun dana dialokasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk melakukan empat langkah penanganan jalur Pantai Utara (Pantura) mencakup dana pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala, rekonstruksi dan juga pembangunan jalan baru. Namun, limpahan dana ini tidak dimanfaatkan secara optimal.


Anggota BPK RI, Ali Masykur Musa, Selasa 23 Juli, menyatakan bahwa fenomena ini tidak kunjung usai karena permasalahan terjadi dari hulu hingga hilir.


Pertama, jika dicermati mulai dari hulu, setiap tahun proses APBN sudah digodok pada 31 Oktober. Dari situ estimasi penerimaan negara sudah bisa diketahui.


"Ini berarti pada Maret atau awal tahun seharusnya setiap proyek sudah bisa dimulai setelah proses lelang. Bukan menjelang arus mudik baru dikerjakan," ujar Ali dalam keterangan tertulis.


Kedua, permasalahan ini menjadi berlarut-larut karena tidak ada ketegasan dari pemerintah atas kontraktor yang nakal. Seperti sudah menjadi rahasia umum, kualitas material pembangunan jalan seringkali tidak sesuai dengan spesifikasi. "Kontraktor yang nakal seharusnya tidak boleh lagi ikut dalam tender pengadaan proyek perbaikan dan pemeliharaan jalan," kata Ali.


Problem lain yang harus segera diatasi, menurut Ali, adalah muatan berlebihan yang melintas di atas jalan ini. Pantura menanggung beban yang sangat berat.


"Setiap hari jalan ini dilewati 45ribuan kendaraan. Padahal, kapasitasnya hanya untuk 20 ribu kendaraan. Belum lagi beratnya muatan kendaraan seringkali diluar batas angkut maksimal," kata tokoh muda NU ini.


Menurut Ali, solusinya adalah mengurangi beban atau isi kendaraan dan harus ada infrastruktur alternatif untuk mengangkut beban yang berat. "Masih ada kereta api dan kapal laut yang seharusnya bisa dimaksimalkan. Jelas terlihat, masalah ini akan selesai bukan dengan cara menambal sulam jalan," kata Ali. (sj)


© VIVA.co.id | Share :


Please install the Flash Plugin



Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blog Archive

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Akikaseb - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Proudly powered by Blogger