Home » » Mengapa Pengganti Gigi Taring Susu yang Dicabut Belum Tumbuh?

Mengapa Pengganti Gigi Taring Susu yang Dicabut Belum Tumbuh?

Written By Unknown on Selasa, 23 Juli 2013 | 11.41


Serambi Indonesia/BUDI FATRIA


Dokter Gigi Muda lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unsyiah memeriksa gigi pasien secara gratis dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2012 di Gedung PDIA Banda Aceh, Kamis (18/10). Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Unilever Indonesia dengan Persatuan Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. (SERAMBI/BUDI FATRIA)


TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen


Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.


Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.


Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.


Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.


Pertanyaan Pembaca

Dear, dokter Anastasia... Saya Iin, dari Denpasar. Begini, lho Dok. gigi susu taring saya baru dicabut saat saya berumur 18 tahun, ketika gigi taring permanen penggantinya belum tumbuh. Dan itu hingga kini. Padahal sudah sangat lama bersemayam dalam gusi. Menonjol di atas gigi taring susu, waktu itu.


Saat itu, gigi taring susu tidak goyang sama sekali. Dokter menganjurkan pencabutannya agar gigi taring permanen penggantinya bisa tumbuh. Saat di rontgen, dokter menginformasikan keberadaan benihnya. Jadi..dugaannya pasti akan tumbuh. Sayangnya ini sudah satu tahun, tapi tak kunjung tumbuh juga, Dok.. Bagaimana ini, ya? Apa saya harus dioperasi?Mohon jawabannya ya, Dokter Tasya..... (Iin, Denpasar)


Jawaban:Dear Kak Iin. terimakasih.Pertanyaan saya, hingga sebelum dicabut, apakah gigi susu taring Kakak dalam kondisi sehat tanpa karies? Andai telah rusak, seperti apakah derajat kerusakannya. dan apakah telah dirawat hingga tuntas? Hal ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan gigi dan jaringan pendukung sekitar gigi susu, yang pada gilirannya dapat berikan imbas tidak ideal pada proses erupsi gigi permanen pengganti sang gigi susu.


Kedua, apakah gigi tersebut dulu pernah mengalami benturan yang kuat hingga menimbulkan pendarahan? Hal ini dapat mempengaruhi kondisi gigi susu dengan gigi penggantinya, yang dapat menghambat proses tumbuh sang gigi pengganti. Selain itu, dapat berikan reaksi penyatuan akar gigi dengan jaringan keras terdekatnya, sehingga menghambat proses alamiah pergantian sang gigi.


Ketiga, sesaat sebelum pelaksanaan pengambilan gigi susu taring Kakak setahun yang lalu, apakah Kakak sempat melihat dengan jelas hasil photo rontgen nya? Bagaimanakah posisi sang gigi susu? Apakah inklinasi/derajat posisinya sejajar dengan gigi permanen lainnya yang telah tumbuh? Berada pada lengkung ideal atau tidakkah ia? Tampak jelaskah keseluruhan material pembentuk gigi taring susunya? Apakah tampak jelas masih utuh hingga ujung akarnya yang meruncing? Ataukah tampak bahwa bagian akarnya sudah memendek akibat proses resorbsi alamiahnya?


Keempat, terkait gigi permanen taring penggantinya. Apakah kondisinya telah terbentuk sempurna dari bagian mahkota hingga ujung akarnya? Andai bagian akarnya belum terbentuk sempurna, maka besar kemungkinan sang gigi masih dimungkinkan dapat bergerak menuju arah rongga mulut. Tetapi, bila telah terbentuk lengkap hingga ujung akarnya, maka kemungkinan gigi telah tertahan/impaksi pada lokasi tersebut. Nah, sejauh ini, seberapa jauhkah jarak sang gigi permanen taring dengan lokasi bekas gigi susu taringnya?


Pada kasus tertentu, ketika posisi gigi permanen sudah dipastikan keberadaannya, sementara lokasinya tidak berada di area normal pertumbuhannya, maka dapat dilakukan tindakan penarikan sang gigi menuju lokasi idealnya dengan cara orthodontic, bila sesuai indikasi. Alternatif lainnya, dalam kondisi tertentu, ketika tindakan orthodontic tidak dimungkinkan oleh satu dan lain hal, maka dilakukan upaya pemindahan sang gigi dengan cara operatif ke dalam kantong gigi yang dibuat baru di lokasi ideal sang gigi, setelah sebelumnya gigi yang dipindah dilakukan tahapan perawatan saluran akarnya.


Demikianlah penjelasan saya, Kak. semoga dapat memberikan manfaat. Salam sehat


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blog Archive

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Akikaseb - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Proudly powered by Blogger