Home » » Truk menumpuk di Jalur Timur, penyebab macet Tanjung Priok

Truk menumpuk di Jalur Timur, penyebab macet Tanjung Priok

Written By Unknown on Kamis, 25 Juli 2013 | 05.47

Reporter : Idris Rusadi Putra



Kondisi Pelabuhan Tanjung Priok semakin memprihatinkan. Kemacetan di dalam dan luar pelabuhan tak lagi terkendali. Ini terjadi karena adanya kebijakan Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) yang mewajibkan angkutan pelabuhan tidak bekerja lagi pada H-4 Idul Fitri. Kebijakan ini diterapkan agar pemudik tidak terganggu dengan rutinitas angkutan kontainer.


Pengurus Komite Tetap Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Kadin Indonesia Gemilang Tarigan mengatakan, kebijakan ini rutin diambil setiap tahun. Jalur mudik tidak boleh dimasuki oleh truk besar kecuali truk sembako dan BBM.


"Eksportir dan importir akan menggenjot kerjanya sekarang, mulai dari awal puasa karena mereka akan libur. Itu akan jadi peak season atau puncak pengiriman. Ini yang bikin macet total jalan ke Pelabuhan," katanya dalam konferensi pers di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (25/7).


Tidak hanya itu, kemacetan di Tanjung Priok juga terjadi karena ada kesalahan rekayasa lalu lintas. Saat ini, ada 3 jalur yang biasa ditempuh yaitu jalur Barat, Timur dan Tengah. Namun truk kontainer terus menumpuk di Jalur Timur.


"Dari survei itu sekitar 70 persen keluar masuknya kontainer dari Jalur Timur menuju Cakung, Bekasi, Bandung dan sekitarnya. Diperburuk karena 90 persen garasi truck ada di Cakung dan Marunda. Serta 90 persen depo kontainer juga berada di Cakung dan Marunda. Ini membuat beban delivery di timur 70 persen lebih," katanya.


Sedangkan melalui barat atau Ancol hanya 20 persen truk yang menggunakan jalur itu. Sementara untuk jalur tengah hanya 10 persen truk yang melewati Cawang. "Jalur Cakung (Timur) yang tadinya 7 lajur sekarang tersisa 4 , kondisi jelek, banyak tikungan, lubang-lubang. Kecepatan armada hanya 0-10 per KM. Seharusnya 70 persen ke Timur bisa dipindah ke tengah dengan mengganti rekayasa lalu litas menutup pintu tol Cikunir," katanya.


Tarigan juga menyayangkan kebijakan pelabuhan dalam mengangkut kontainer yang menginap lama atau long stay di Tanjung Priok. Di mana dalam mengangkut ini, pihak pelabuhan mendatangkan truk lain dan ini hanya menambah parah kemacetan di Pelabuhan.


"Kemarin saya katakan kalau mengeluarkan barang dari Tanjung Priok seperti itu maka semakin crwoded pelabuhan," katanya.


Dia mengusulkan agar pengangkutan kontainer dari Tanjung Priok ke Marunda menggunakan truk impor di mana setelah mengantarkan kontainer ke pelabuhan, keluarnya bisa diminta mengangkut kontainer yang sudah lama dalam pelabuhan tersebut.


"Saya usulkan mobil yang mengantarkan kontainer ke dalam membawa container yang sudah lama itu ke Marunda.


Usul saya itu agar tidak terjadi stagnasi di Priok. Alternatif kita mengeluarkan barang long stay pakai yang mobil saya impor tanpa menambah mobil yang masuk," tutupnya.


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blog Archive

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Akikaseb - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Proudly powered by Blogger