Reporter : Idris Rusadi Putra, Ardyan Mohamad
Awal pekan ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menggelar rapat mendadak. Dia mengumpulkan 30 direktur utama pelbagai perusahaan pelat merah di Gedung Utama BTN, Jakarta Pusat. Temanya membahas kinerja sepanjang 2013.
Dahlan biasanya gemar bercerita soal kegiatan yang dia lakoni. Namun, kemarin mantan pemilik Grup Jawa Pos itu irit bicara. Dia beralasan pertemuan itu sangat rahasia. Fokus pertemuan soal strategi agar capaian BUMN semakin meningkat di semester II tahun ini.
"Kita mencari kiat-kiat, bagaimana akhir tahun ini bisa naik," kata Dahlan.
Ditodong wartawan, Dahlan lantas mengaku dalam pertemuan itu ketahuan sebagian BUMN rapornya jelek. Beberapa bos perusahaan pelat merah belum moncer dalam bekerja.
Boleh diterka, situasi tersebut yang membuat Dahlan tak mau terlalu terbuka soal isi rapat dadakan itu.
Mantan dirut PLN ini hanya mengatakan bahwa ada 30 BUMN dengan rapor kinerja buruk, dan dia mencari jalan keluar agar rapor mereka dapat membaik. Dahlan enggan membeberkan mana saja anak buahnya yang kurang berprestasi.
Namun, tak sampai 24 jam, dia merevisi ucapannya. Dahlan mengklarifikasi jumlah perusahaan pelat merah yang kinerjanya menurun ternyata hanya enam, tak sampai puluhan. Dia mengaku salah membaca laporan di triwulan I saja.
"Setelah klarifikasi hanya 5-6 BUMN ternyata. Setelah kita lihat laporan per Juni, ternyata enggak (menurun kinerja)," ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (23/7).
Kendati demikian, artinya tetap ada BUMN yang dianggap belum bisa memaksimalkan potensi, dan malah capaiannya menurun. Alhasil, direksinya mendapat rapor merah dari Dahlan.
Dahlan sendiri menyampaikan, di sisi lain ada puluhan BUMN lain, ambil contoh Pertamina, Telkom, atau Pos Indonesia yang berhasil meraih capaian terpuji sepanjang semester I lalu.
Apa saja penyebab perusahaan negara dan direksinya dianggap berkinerja buruk?
Berikut penjelasan Dahlan soal dasar pemberian rapor merah pada BUMN, yang dirangkum oleh akikaseb.blogspot.com:
0 komentar:
Posting Komentar