Home » » Pengemis Bandung: Mengapa Melarang Orang Beramal?

Pengemis Bandung: Mengapa Melarang Orang Beramal?

Written By Unknown on Jumat, 18 Oktober 2013 | 17.42

Kamis, 17 Oktober 2013 17:15 WIB




TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN


TEMPAT PENAMPUNGAN - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berbincang dengan pengemis beranak tiga saat meninjau kelayakan mes yang akan dijadikan tempat penampungan pengemis, gelandangan, dan anak jalanan di Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (3/10). Ridwan Kamil mengatakan penampungan di tempat ini hanya bersifat sementara sekitar 1,5 bulan, karena tempat ini merupakan mes yang rencananya diperuntukkan untuk para atlet.




TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Bandung mulai Jumat (18/10/2013) akan memasang ratusan spanduk di beberapa titik perempatan jalan. Spanduk yang akan dipasang bertuliskan larangan memberikan uang kepada gelandangan pengemis (gepeng), anak jalanan (anjal) dan pengamen.


"Jumat ini akan dipasang spanduk di perempatan yang banyak pengemisnya, isinya jangan memberi uang ke pengemis," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di Balai Kota, Kamis (17/10/2013).


Ridwan Kamil mengatakan bahwa spanduk larangan akan membantu program pemerintah mengurangi jumlah gepeng dan anjal di jalanan Kota Bandung. Selama ini keberadaan mereka kerap dikeluhkan warga dan wisatawan.


"Para pengemis mendapat penghasilan lebih besar dari gaji Wali Kota," ujar Emil yang mengaku mendapat gaji sebesar Rp 5,8 juta per bulan.


Rencana pemasangan spanduk larangan memberi sedekah kepada pengemis itu disesalkan oleh beberapa pengemis dan anak jalanan. "Saya tidak mengerti kenapa pemerintah melarang orang beramal," ujar Tati pengemis di Alun-alun Bandung, Kamis (17/10/2013).


Tati mengaku sudah lima tahun mengemis bersama dua anaknya yang masih balita karena sulit mencari kerja. "Bapaknya kadang dapat kerjaan kadang tidak, sedangkan anak-anak tetap harus makan, makanya terpaksa mengemis," ujar Tati.


Ia mengatakan, inginnya jadi wali kota agar semua kebutuhan terpenuhi, sudah pasti tidak akan mengemis. "Kalau orang dilarang memberi sedekah, apakah wali kota mau menanggung dua anak saya yang masih kecil," ujarnya.


Hal yang sama diungkapkan Mae, warga Jombang yang mengaku sengaja datang ke Bandung membawa anaknya yang berusia dua tahun untuk mencari uang dengan mengemis.


"Saya ke Bandung mencari makan dan tidur di Masjid Raya, enak sehari bisa dapat Rp 50 ribu, kalau tak ada yang beri lagi, pulang saja," ujar Mae.(Tribun Jabar/tsm)



Bagi apa yang Anda baca dengan teman Anda.



| Social: * ON Social: * OFF | Option


PrevNext


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Blog Archive

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Akikaseb - All Rights Reserved
Template Created by Maskolis Proudly powered by Blogger