TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pelatih Persiba Balikpapan, Jaya Hartono menilai duel timnya melawan Persipura Jayapura pada lanjutan Indonesia Super League di stadion Mandala, Kamis (20/2/2014) sebenarnya berjalan baik. Namum demikian, Jaya menyayangkan kepemimpinan wasit Ahmad Suparman sehingga berujung kekalahan 0-1 bagi timnya.
Ahmad Suparman memberikan kartu kuning kepada Dominggus Fakdawer pada menit ke-88 setelah Fakdawer memukul Fernando Soler. Insiden ini berawal dari terjatuhnya Soler di atas badan Fakdawer setelah berebut bola. Berdasarkan tayangan ulang Soler tidak melakukan tindakan provokatif. Setelah keduanya terjatuh, Fakdawer melayangkan bogem mentah ke wajah Soler.
Pada menit ke-92 Ahmad Suparman dikepung pemain Persiba setelah melanggar mereka dengan tendangan penalti pada menit ke-92. suparman menilai Arifki menyentuh bola dengan tangan. Berdasarkan tayangan ulang bola tidak menyentuh tangan Arifki.
Eksekusi tendangan penalti Ian Kabes pun kemudian berbuah gol sehingga memenangkan Persipura 1-0. Setelah meniup peluit panjang Suparman dikepung lagi oleh sejumlah pemain Persiba. Mereka terlihat mengajukan protes kepada Suparman. Seorang pemain sampai menunjuk wajah Suparman dengan jari telunjuknya.
Menurut Jaya, Ahmad Suparman tidak menerapkan peraturan. Pemukulan terhadap Soler yang hanya berbuah kartu kuning seharusnya diganjar kartu merah. Selain itu Jaya menilai seharusnya Arifki tidak menyentuh bola dengan tangannya. Keputusan-keputusan itu dianggap Jaya memalukan persepakbolaan Indonesia.
"Bagaimana mau maju kalau wasit seperti ini? Mau jadi apa coba sepak bola kita," tutur Jaya.
"Kami tentu akan mengajukan protes dalam waktu dekat kepada PT. Liga Indonesia dan komite wasit. Ini sangat keterlaluan dan harus ditindaklanjuti," imbuh Jaya.
0 komentar:
Posting Komentar