Reporter : Vincent Asido Panggabean
Polisi lalu lintas Arab Saudi hari ini dikabarkan telah mendenda beberapa pemilik mobil setelah enam perempuan ditemukan melanggar aturan berkendara di Saudi, yang hanya diperbolehkan kepada laki-laki.
Denda yang diberikan di Provinsi Syarqiyah ini bertepatan dengan sebuah kampanye yang diserukan oleh pegiat hak-hak perempuan untuk menentang larangan mengemudi bagi wanita di Saudi akhir bulan depan, seperti dilansir situs asiaone.com, Rabu (25/9).
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan denda yang dikeluarkan polisi lalu lintas ini mencapai Rp 16,5 juta. Denda ini diberikan lantaran mereka telah membiarkan orang yang tidak memenuhi syarat berkendara, seperti dikutip surat kabar Al Sharq.
"Pelanggaran itu terjadi di dekat pantai dan di daerah-daerah tidak berpenghuni yang masih sedang dikembangkan," kata Mayor Mansur al-Shakra. "Mereka mengendarai mobil untuk bersenang-senang dan bukan untuk belajar mengemudi."
Tidak ada undang-undang yang secara terus terang melarang perempuan Saudi mengemudi, tetapi setiap warga negara harus menggunakan surat izin mengemudi yang dikeluarkan daerah setempat. Ini tidak diberikan kepada wanita sehingga kaum hawa dilarang mengemudi.
Para wanita yang menentang peraturan ini di masa lalu juga menghadapi tuduhan telah mengorganisir protes politik, yang juga dilarang di Saudi. Di Saudi tidak ada partai politik dan pemilihan umum hanya untuk dewan kota.
Sekelompok pegiat Saudi pekan lalu menyerukan agar perempuan berada di balik kemudi mobil pada 26 Oktober mendatang untuk menentang larangan itu.
Setidaknya dua kampanye serupa dalam dua tahun terakhir ini telah gagal untuk membawa perubahan, di mana pihak berwenang menahan beberapa perempuan dan membuat mereka menandatangani janji agar tidak berkendara lagi.
0 komentar:
Posting Komentar