ILUSTRASI - Petugas TNI dan Polri terpaksa harus bahu-membahu menertibkan ratusan penumpang asal kepulauan Sumenep yang berjejal masuk ke kapal mudik gratis bantuan Pemrov Jatim, KM Nithamas di pelabuhan Kalianget - Sumenep, Senin (5/8/2013).
Laporan Wartawan Surya Moh Rivai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Persoalan kedisiplinan guru pegawai negeri sipil (PNS) di Sumenep, kembali mendapat sorotan.
Pasalnya, tenaga pendidik tersebut, ditengarai sering membolos. Terutama, guru yang ditugaskan mengajar di wilayah kepulauan.
Menurut informasi yang dihimpun Surya, mayoritas guru di kepulauan membolos dan tidak berada di tempat tugasnya dalam kurun waktu lama.
Sebab, saat mereka pulang ke daratan, sebagian tidak lagi kembali hingga lima sampai tujuh bulan kemudian.
Kondisi ini, diakui Muhammad Suhaidi, Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS). Ia mengatakan, guru bolos hingga berbulan-bulan seperti itu bukan hal baru di Sumenep.
"Buntut dari seringnya guru membolos adalah, misalnya, penyegelan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Guwa-Guwa Kecamatan Ra'as. Ini akibat guru yang bertugas disana sering tidak masuk," kata Suhaidi, Selasa (22/4/2014).Para guru tersebut, kata dia, kerap menganggap mengajar di daerah kepulauan hanya sebagai tugas sampingan.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Ketenagaan dan Kepegawaian Disdik Sumenep, Fajarisman enggan mengomentari masalah tersebut.
"Sebaiknya konfirmasi dengan Bapak Kadis Diknas karena saya sedang Diklat Pim III," jawabnya melalui pesan singkat.
0 komentar:
Posting Komentar