VIVAnews - Seorang turis asal Inggris, Michelle Coleman, terpaksa dideportasi dari Sri Lanka lantaran memiliki tato Buddha di lengannya. Dalam tato tersebut tergambar sang Buddha tengah duduk di atas bunga teratai dan terlihat di lengan sebelah kanan Coleman.
Kantor berita BBC, Selasa 22 April 2014, melansir begitu tiba di Bandara Internasional Colombo pada Senin kemarin, Coleman langsung ditahan di kamp imigrasi hingga dia dideportasi.
"Dia kemudian dibawa ke hadapan majelis hakim Negombo yang memerintahkannya untuk ditahan sebelum dideportasi," ujar seorang polisi memberikan pernyataan.
Tuduhan yang dialamatkan kepada Coleman hingga saat ini belum diketahui. Tetapi dalam beberapa kasus sebelumnya, Sri Lanka telah menunjukkan sensitivitas tinggi dan ancaman terhadap Buddha. Otoritas berwenang di sana memberlakukan pengamanan ketat terkait penggunaan gambar Buddha.
Sementara Komisi Tinggi Inggris yang dihubungi BBC mengatakan telah mengetahui kasus hukum yang dialami Coleman. "Kami tengah memberikan bantuan konsuler yang dibutuhkan," ujar perwakilan Kedutaan Inggris di Sri Lanka.
Ini bukan kali pertama terjadi. Pada Maret kemarin, satu warga Inggris, ditolak masuk ke Bandara Internasional Kolombo, karena pejabat imigrasi menyebut turis itu tidak sopan ketika membahas soal tato yang ada di badannya.
Antony Ratcliffe memiliki sebuah tato Buddha di tangan sebelah kiri. Dia mengaku terkejut, karena tidak menyangka respons petugas keamanan di Sri Lanka.
Menurut Ratcliffe, tato yang ada di lengannya itu bukan bentuk penghinaan, melainkan penghormatan terhadap sosok Buddha. Dua tahun lalu, tiga turis asal Prancis diciduk polisi, karena ketahuan mencium patung Buddha. Alhasil, tiga turis itu dibui.
Padahal dalam situs perjalanan milik Pemerintah Inggris, mereka telah mencantumkan peringatan akan sensitifnya isu ini dan menginformasikan kepada turis untuk tidak berpose di depan Patung Buddha.
© VIVA.co.id
hahaha77
Anda harus login untuk mengirimkan komentar
0 komentar:
Posting Komentar